Komunikasi persuasif adalah bagaimana kita mampu secara psikologis meyakinkan orang lain dengan membuat orang tersebut merasa nyaman dengan kita sehingga mampu memberikan tanggapan respon positif dan mau menerima informasi yang kita sampaikan.
Jakarta (UNAS) – Mahasiswa sebagai agen perubahan, diharapkan dapat membawa serta menyelamatkan bangsa dari berbagai ancaman yang akan mengganggu seluruh sektor kehidupan. Salah satu ancaman tersebut adalah bahaya penyalahgunaan narkoba. Maka dari itu, mahasiswa dinilai perlu melakukan komunikasi persuasif guna mengajak generasi pemuda lainnya dalam menjaga dan melindungi bangsa dari bahaya narkoba.
“Fungsi komunikasi persuasif ini ditujukan untuk memberikan keahlian kepada mahasiswa agar mampu mengkomunikasikan bahaya penyalahgunaan narkoba,” papar pemateri dalam kegiatan Training of Trainer (TOT) Badan Narkotika Nasional (BNN), Ayu Gunawan Sastro Susilo, MM,C.Ht, Rabu (24/4).
Dalam acara yang dihadiri oleh mahasiswa Universitas Nasional dan mahasiswa perguruan tinggi lainnya, seperti Universitas Pancasila, Universitas Pembangunan (UPN) Veteran Jakarta, Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA), Universitas Ibnu Khaldun, dan lainnya tersebut, Ayu memaparkan berbagai tips mencapai komunikasi yang efektif, bagaimana meraih respon atau tanggapan positif komunikasi secara tepat hingga cara – cara mengatasi filter – filter dalam komunikasi.
“Inti dari komunikasi persuasif adalah bagaimana kita mampu secara psikologis meyakinkan orang lain dengan membuat orang tersebut merasa nyaman dengan kita sehingga mampu memberikan tanggapan respon positif dan mau menerima informasi yang kita sampaikan,” jelas Ayu.
Lebih lanjut, Ayu mengungkapkan bahwa inti komunikasi persuasif tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan beberapa hal, yaitu menciptakan situasi melalui cara yang tepat, percaya penuh, dan juga dilakukan secara fleksibel. “Seseorang baru bisa kita tarik perhatiannya jika kita berhasil membangun suasana dan rasa nyaman bagi dia,” pungkas Ayu.