You are currently viewing MAHASISWA PRODI KOMUNIKASI UNJUK KEBOLEHAN FOTOGRAFI
MAHASISWA PRODI KOMUNIKASI UNJUK KEBOLEHAN FOTOGRAFI

MAHASISWA PRODI KOMUNIKASI UNJUK KEBOLEHAN FOTOGRAFI

JAKARTA (UNAS) – Setiap pemberitaan membutuhkan sebuah gambaran untuk menceritakan suatu peristiwa baik video maupun foto. Foto-foto jurnalistik hadir dalam media cetak maupun media online untuk sebuah pemberitaan, foto juga sebagai karya visual yang mampu merekam atau mengabadikan realitas yang sedang terjadi. Hadirnya suatu foto bukan hanya sebagai sebuah produk, tetapi juga sebagai suatu konstruk yang di dalamnya termuat berbagai gagasan dan nilai yang dapat menjadi petunjuk tentang keberadaan dan berlakunya sesuatu dalam suatu masyarakat.

Sebagai salah satu wujud nyata betapa pentingnya fotografi jurnalistik, prodi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional mewadahi mahasiswa-mahasiswi untuk menunjukkan karya foto mereka dan dipamerkan dalam pameran fotografi jurnalistik. Sebanyak 200 mahasiswa menyalurkan hasil karya mereka lalu dieliminasi dan terpilih 35 karya foto yang memenuhi aspek penilaian. Pameran foto menjadi daya tarik bagi mahasiswa-mahasiswa lain yang ingin melihat sebuah karya visualiasi yang menceritakan sebuah peristiwa.

Ditemui disela-sela acara pameran Raden Daniel Wisnu Wardhana selaku dosen ilmu komunikasi mengatakan pameran foto ini diadakan disetiap semester karna disemester ganjil maupun genap ada mata kuliah dasar-dasar fotografi dan fotografi jurnalistik. Ia pun menambahkan, implementasi dari teori-teori yang sudah didapatkan dikelas berupa pameran.

Ditanya mengenai kriteria penilaian, pria lulusan S2 di Australia itu pun menjelaskan bahwa yang pertama yaitu eye catching, kriteria kedua dari segi teknis seperti diafragma,ISO, White Balance, dan yang terakhir aspek pencahayaan. Lanjutnya, mengenai reward yang diberikan bagi karya foto yang terpilih Daniel menuturkan bagi 35 orang tersebut otomatis mendapat nilai “A” dan untuk yang tidak terpilih tetap semangat untuk berkarya.

“Untuk yang sudah terpilih saya berharap dikembangkan untuk teknik berfoto, kemudian bisa  mengapresiasi hasil karya sendiri maupun mengapresiasi hasil karya orang lain, jadi tidak hanya berhenti hanya sekedar pameran tapi terus berkembang karna dunia fotografi akan terus melebar,” tegas Daniel. (*DMS)

Tinggalkan Balasan

2 × 3 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.