JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan generasi muda mengenai dunia perfilman, program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional (FISIP UNAS) menyelenggarakan Movie Talkshow film ‘Chrisye’, pada Selasa (21/11). Bertempat di Aula Blok 1 Lantai 4 UNAS, acara ini diikuti oleh 200 mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi dan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Melalui acara ini anak muda dapat mengetahui bahwa dunia perfilman bukan hanya mengenai tontonan atau hiburan, tetapi sebagai informasi dan daya khayal yang berarti kita harus memiliki mimpi dan harapan,” ujar Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, Raden Daniel Wisnu Wardana, S.IP., M.Ftv. saat ditemui usai acara.
Daniel selaku dosen dari Prodi Ilmu Komunikasi juga menambahkan, melalui acara ini mahasiswa dapat mendapatkan link dan pengetahuan yang tidak disinggung dalam perkuliahan. Selain itu, mahasiswa dapat bertanya langsung dengan narasumber yang sudah kompeten dalam dunia perfilman karena ilmu yang didapatkan akan diaplikasikan dalam mata kuliah ‘videografi’.
“Jangan berpikir dan beranggapan bahwa dunia film itu rumit namun jangan juga menyepelekan, yang terpenting adalah ‘team work’. Saya harap mahasiswa jangan hanya berpikir bahwa kuliah hanya untuk nilai tetapi bagaimana kuliah untuk berkarya, setiap tugas yang mereka kerjakan itu sebagai portfolio ketika lulus dan akan dipakai dimana-mana,” ungkapnya.
Disinggung mengenai film Chrisye, Daniel mengatakan bahwa banyak sisi kemanusiaan yang patut ditiru, “Film Chrisye itu tidak ada seks, tidak ada kekerasan, dan bullying. Dari film ini kita bisa ambil bahwa sisi legend dari seorang Chrisye terdapat pesan pesan yang dapat diambil,” tutup pria yang hobi fotografi tersebut.
Acara ini menghadirkan narasumber yang kompeten dalam bidang perfilman yaitu Ferry Ardyan selaku executive producer dari MNC Pictures. Dalam paparannya, Ferry menjelaskan tahap-tahap bagaimana cara memproduksi sebuah film hingga rilis, ia juga menyampaikan proses-proses yang dilaluinya berserta kru MNC Pictures ketika membuat film Chrisye.
Ferry menambahkan bahwa tujuan dari dibuatnya film Chrisye adalah sebagai apresiasi terhadap seniman Indonesia. Selain itu, pemilik nama Christian Rahadi atau yang dikenal Chrisye merupakan sosok musik legendaris yang memang kisah kehidupannya inspiratif dan dapat mengedukasi sehingga layak untuk diangkat menjadi sebuah film.
“Semoga melalui film ini kalian lebih mencintai Indonesia dan tahu betapa susahnya proses pembuatan film. Cintailah film Indonesia, kalian muda dan kreatif maka dunia film membutuhkan kalian. Jadi bagi kalian yang ingin berkarir di dunia perfilman itu sungguh menyenangkan, karena dunia entertainment tidak akan habis dimakan jaman,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAS, Dr. Trully Wangsalegawa, M.A., M.Ed. mengungkapkan bahwa acara seperti ini penting untuk terus dikembangkan mengingat mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori saja saat kuliah tetapi juga praktik diluar itu.
“Saya harap mahasiswa dapat belajar baik dalam kesempatan ini karena langka bagi kita untuk mendapatkan tamu yang ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan. Semoga mahasiswa dapat mengambil ilmu dan networking melalui acara ini dengan baik,” tutupnya dalam sambutan.
Turut hadir dalam acara ini yaitu Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Yayu Sriwartini, S.Sos, M.Si, para dosen dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Komunitas TV Ilmu Komunikasi, Komunitas Radio Ilmu Komunikasi, dan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jabodetabek. Acara ini diakhiri dengan foto bersama dan dance patah-patah ala Chrisye.